SmallBusiness

urun rembug soal bisnis, wirausaha, sedikit curhat and hepi-hepi

Sunday, January 21, 2007

Awal Tahun Yang Sibuk



Liburan Musim Dingin telah berakhir. Mulai awal bulan ini kita ngerjain orderan buat tahun ini yang jumlahnya cukup banyak.

Selain orderan reguler macem tangki gas pesenan perusahaan gede Iwatani, kita juga musti menyelesaikan tangki-tangki bir pesenan salah satu perusahaan bir terkemuka Jepang, Kirin Beer.

Jangan ditanya lagi soal jam kerja. Pokoke ancur-ancuran deh... Beberapa bagian ada yang hampir tiap hari pulang larut malem , malah ada yang sampe jam 01.00 dini hari.
Woow...kereen...!

Waduh, ini mah udah persoalan hidup dan mati... :)

Lha sekarang khan lagi musim dingin. Wong siang hari aja kita pake jaket tebel-tebel. gimana rasanya kalo jam 01.00 pagi. Brrrrr..... mak nyeessss.......!



Aku sendiri juga nggak bisa menghindar dari pembantaian massal tersebut. Nggak ada hari libur dah... Pokoke kalender warnanya hitam semua, kagak ada nyang merah. Sueer..!

Makanya sekarang aku males bikin masakan buat makan malem. Mendingan beli lauk matengan kayak ayam goreng, sushi, dsb. Praktis.

Emang boros sih,..tapi mau gimana lagi? Sampe apartment badan khan udah loyo, kayak abis lari marathon Semarang-Yogya PP.... :D

Baiklah sodara-sodara, posting cukup segini dulu, aku mau o-furo (berendem air panas). Biar capek ilang dan besok bisa siap dibantai lagi dengan lapang dada....

Oyasumi,

Masfiq

Baca Selengkapnya / Read More !

Sunday, January 14, 2007

Sun Flower, Usaha Kecil Yang Mulai Menuai Hasil



Setelah cukup lama aku posting cerita-cerita santai, kayaknya kali ini perlu juga aku posting artikel bisnis. Buat ngasih semangat para calon wirausahawan/wati atau siapa aja yang baru mulai membangun kerajaan bisnisnya... :)

Yang aku bikin contoh kali ini adalah adik kandungku sendiri yang tinggal di Surabaya. Dia biasa dipanggil Mbak Risma, Tante Risma atau Bu Risma. Yaa...suka-sukalah...
Bakat jualan emang udah dimilikinya sejak kecil. Kayaknya mewarisi mendiang Ibu yang semasa beliau masih hidup, menjadi penjahit pakaian wanita dan anak-anak sekaligus mengoperasikan sebuah warung kelontong.

Keluarga kami cuma sebuah keluarga sederhana, jadi uang saku sekolah buatku dan adik-adikku pun pas-pasan aja deh.. Jadi buat nambah uang saku, aku dan Risma yang saat itu mulai menginjak remaja musti cari obyekan sendiri.
Mulai bikin persewaan buku, jualan kartu ucapan, bikin gantungan kunci dari kayu pinus, bikin bross dari pita jepang, dll.
Cuma, Risma masih ada obyekan lain yaitu bantuin mendiang Ibu ngobras bahan pakaian yang mau dijahit.

Bakat menjahit itu sempat dimanfaatkan buat cari tambahan penghasilan saat tinggal di Surabaya setelah menikah. Yaitu dengan menerima pesanan pembuatan gorden. Tapi usaha itu nggak bertahan lama karena fisiknya emang nggak cukup bagus, jadi sering sakit-sakitan. Akhirnya usaha itu pun terpaksa ditutup. Sayang emang, karena udah mulai dikenal di lingkungan rumah maupun relasi-relasi suaminya.

Tapi semangatnya untuk jadi seorang entrepreneur tetap nggak goyah. Hingga pada suatu malam dia kirim sms, bilang kalo mau buka warung.

Ternyata esok harinya, tepatnya pada tanggal 8 Desember 2003 dia buka sebuah kios mungil ukuran 2x2,5 m2 di pertokoan Kartika Niaga yang terletak di Kebraon, Surabaya. Dia kasih nama kiosnya itu "Sun Flower," karena dia suka banget dengan segala macem pernak-pernik bergambar bunga matahari.



Dia khusus jualan aksesoris buat kaum wanita dan anak-anak. Mulai jepit rambut sampe tas buat kondangan ibu-ibu. Meskipun dalam perkembangannya dia juga jualan aneka pernak-pernik, dari boneka sampe jam dinding bahkan jas hujan.
Sebenernya jualan barang-barang macem itu bukan hal baru buat dia, karena waktu dia masih SMA dulu sering bantu aku jualan di kios punyaku yang khusus jualan souvenir dan aksesoris.
Jadi dia tahu persis, bahwa keuntungannya bisa sampe 100%, bahkan lebih.

Itulah yang membuat dia memutuskan untuk mengikuti jejakku, jualan aksesoris.
Bulan-bulan pertama tekor melulu, kadang sampe minus karena buat nutup biaya transportasi aja nggak cukup. Belum lagi pedagang-pedagang di sekitarnya yang rata-rata jualan baju biasa usil ngomentari, mosok sih cuma jualan barang-barang sepele yang untung perbijinya cuma dikit.

Tapi berkat kesabaran. keuletan dan kemampuannya dalam berdagang, maka sedikit demi sedikit omsetnya mulai bergerak naik. Hingga kemudian dia berani sewa 2 kios yang terletak di depan kiosnya untuk menampung barang dagangannya yang kian bertambah banyak. Tapi saat ini satu kios aku pinjem buat jualan tas.



Kalo diitung-itung, perjuangannya itu sudah berjalan 3 tahun dan saat ini mulai memasuki tahun ke-4. Sebuah perjalanan yang nggak singkat dan ringan. Apalagi seperti aku tulis di atas, adikku ini fisiknya cukup lemah. Kalo kecapekan gampang banget jatuh sakit. Dan kalo sampe jatuh sakit, sebagian kiosnya terpaksa harus ditutup karena dia cuma punya seorang pegawai aja. Sehingga otomatis omsetnya akan turun drastis.
Jadi dia juga harus bisa mengontrol kondisi fisiknya sendiri biar tetep fit.

Kini usahanya itu udah mulai menampakkan hasil. Dengan omset antara Rp 8-13 juta per-bulan dan margin keuntungan antara 30-50%, kayaknya cukup setimpal atas perjuangannya selama ini.
Dengan pendapatan segitu kini dia bisa ngasih uang saku buat adikku yang bungsu yang sekarang kuliah di ITS Surabaya. Buat uang jajannya aja, nggak kurang dari Rp 800 ribu per-bulan, belum lain-lainnya seperti buku dsb.

Sebagai perbandingan aja, buat seorang lulusan SMA yang bekerja di sebuah perusahaan nasional, setelah 3 tahun bekerja kira-kira berapa gaji yang bakalan diterima?

Saat ini, Risma sedang mempersiapkan untuk membuka sebuah kios lagi awal bulan depan. Rencananya kios yang disewa untuk 1 tahun itu buat jualan pakaian dalam wanita. Mm... layak untuk dikunjungi nih... :)

Jadi mulai bulan depan kesibukannya jelas bertambah. Karena selain mengoperasikan 3 kios miliknya, dia juga aku percaya untuk mengoperasikan 2 kios punyaku (kios tas dan pusat kado) yang masih berada dalam satu kawasan pertokoan di situ.

Jadi seorang wirausahawan/wati emang gak bisa sesantai seorang pegawai. Tapi kalo bisa punya pendapatan lebih banyak, ya... siapa takut ?!

-Salam Wirausaha-

Masfiq

Sun Flower

Pertokoan Kartika Niaga
Lantai 2 no. H-8

Jl. Griya Kebraon Selatan FA 38
Surabaya

Baca Selengkapnya / Read More !

Saturday, January 13, 2007

Mochi dan Oshiruko



Hari ini kita pesta mochi. Yaitu sejenis kue yang terbuat dari tepung ketan. Kira-kira sama dengan juadah bakar, karena mochi tersebut kita panggang di atas tungku pemanas ruangan.

Rasanya ya emang mirip dengan juadah bakar yang jadi makanan khas di Telaga Putri-Kaliurang, Yogya dan di Lembang, Bandung.

Bedanya, biar rasanya bisa lezat maka mochi wajib berkolaborasi dengan oshiruko (bubur kacang merah). Jadi waktu menyantapnya, sang mochi kita tenggelamkan dulu di dalam semangkuk oshiruko yang rasanya maniiis buanget...




Sebenernya, makanan ini adalah makanan khas dalam rangka perayaan tahun baru selain osechi ryouri dan bubur nanakusa. Mochi yang kita santap terdiri dari mochi berbentuk kotak dan mochi berbentuk bulat (kagami mochi).

Mmm.... dingin-dingin begini makan mochi yang anget-anget empuk emang lheerrr....! Uenaak tenaaan........

-the day of mochi-

Masfiq

Baca Selengkapnya / Read More !

Monday, January 08, 2007

Seijin No Hi (Hari Kedewasaan)



Hari ini, Senin 8 Januari 2007 adalah hari libur nasional dalam rangka seijin no hi (hari kedewasaan). Waduh.. apa pula tuh..?

Begini ceritanya sodara-sodari sekalian sebangsa dan setanah air dari sabang sampe merauke berjajar pulo-pulo..... fiuuh...

Secara resmi, orang Jepang disebut dewasa kalo udah menginjak usia 20 tahun (hatachi).

Sedangkan Amerika, Inggris, Perancis, China dan banyak lainnya ngasih patokan umur 18 tahun.
Nah, di kita mah sedikit lebih cepetan. Pokoknya kalo udah sweet seventeen bolehlah nonton pilm 17 taon ke-atas alias dianggap udah dewasa. Betul tidaaak...?

Orang Jepang saat menginjak usia 20 tahun itulah secara resmi udah boleh ikut pemilu, boleh merokok, dan boleh minum banyu gendheng alias minuman beralkohol (sake, bir, dll).
Konsekuensinya, hukum yang berlaku bagi orang dewasa udah bisa diberlakukan atas mereka.

Setiap tahun diadakan upacara untuk menyambut para pemuda-pemudi Jepang yang memasuki dunia orang dewasa yang disebut dengan Seijin Shiki. Upacara ini dilaksanakan pada hari kedewasaan (seijin no hi).
Doeloenya sih, sejak taon 1948 acara tersebut digelar tiap tanggal 15 Januari.
Tapi waktu aku masih di Osaka sekitar taon 2000, seijin no hi mulai dipindah jadual ke hari Senin minggu kedua tiap bulan Januari, dan terus berlaku sampe sekarang.
Katanya sih, sehubungan dengan dicanangkannya happii mandee seido (Happy Monday System) pada tahun 1999.

Pada hari kedewasaan itu, tiap pemerintah kota atau propinsi mengadakan seijin shiki dengan mengundang warganya yang menginjak usia 20 tahun. Pada saat itulah pejabat setempat akan memberikan pidato kemudian memberikan bingkisan kepada mereka.
Setelah itu mereka akan dipersilakan minum sake untuk pertama kalinya.
Barusan di tipi ada kejadian seru, 2 orang pemuda yang barusan ikut seijin shiki minum sake kebablasan sampe mabok hingga terpaksa diamankan oleh pak polisi. Wah... ndoyong is the best..... :)

Pemuda-pemudi yang datang pada acara tersebut jelas berdandan secakep mungkin. Yang cewek mengenakan furisode (kimono berlengan panjang, khusus bagi cewek yang belum menikah). Yang cowok mengenakan hakama (kimono warna gelap) atau pake setelan jas.
Boleh percaya atau nggak, kimono untuk acara tersebut mahal banget. Kimono seharga sekitar Rp 35 juta itu masih termasuk murah meriah lho,.. Lha yang bagus ya jelas harganya kenthiip.. (mahal), yaaa.. Rp 75 juta ke atas-lah...

Makanya, banyak yang pake kimono lungsuran (warisan) atau sewa. Tapi banyak juga orang tua yang punya anak gadis sengaja menabung buat beli kimono tersebut. Nantinya akan dihadiahkan ke anak gadisnya itu saat sang anak akan menghadiri acara seijin shiki.


Demikianlah kisahnya sodara-sodari sekalian. Bansaaiii..!

Yoroshiku,

Masfiq


Baca Selengkapnya / Read More !

Sunday, January 07, 2007

Bersepeda keliling kota.



Tumben, hari Minggu aku disuruh libur. Makanya semalem aku puas-puasin nonton DVD "24 Hours-Season V" sampe jam 02.00 pagi. Begadaaang.....!

Pagi ini mau bangun aja "aras-arasen" (sumpah, ini bahasa Jawa lho, bukan bahasa Jepang).. Nengok keluar jendela, langit mendung dan salju sempat turun sebentar. Mau tidur lagi udah nggak mood, ya akhirnya aku bersih-bersih toilet...
Abis itu mandi, terus sarapan Indomie goreng. Praktis.
Tiap hari aku sih biasanya sarapan roti yang aku bikin toast atau sandwich. Sesekali aja sarapan mie instant.

Tengah hari, cuaca membaik meski tetep aja dingin. Setelah pikir-pikir sejenak, yah.. liburan kalo nggak jalan-jalan koq kayaknya agak aneh gitu. Akhirnya, jadi juga jalan-jalan (bersepeda) ke Marugame dengan ditemani Riyanto dan Yuli.


Kita emang the three musketeers, 3 jagoan. Maksudnya, di antara senior di sini kita emang paling tua. Sialnya, mereka berdua masing-masing udah punya 2 orang anak, sedangkan aku blass... pacar juga belum ada... hiks...
Padahal justru aku yang paling banyak "makan kalender"....
Beginilah resiko kalo jadi seleb....

Acara bersepeda kali ini cuma ke kota tetangga, Marugame-Shi (kota Marugame). Mampir ke Fujigrand Department Store & Supermarket, ke Outletnya Softbank (dulu Vodafone) karena Yuli mau berhenti pake hp (insyaf?), terus makan siang di warung udon.



Aku pesen seporsi kecil sanuki udon plus sepotong ebi tempura (udang goreng tepung) dan 2 potong inarizushi (nasi dibungkus kulit tahu).
Abis makan terus ke Joy (supermarket perlengkapan rumah tangga dan bahan bangunan), ngembaliin DVD ke Geo dan akhirnya belanja daging dll di Gyoumu Suupaa.




Sepanjang perjalanan aku sempetin jeprat-jepret ambil gambar buat bahan postingan.
Pulangnya, angin dingin bertiup kencang dari arah depan. Waduh, kaki sampe pegel-pegel soalnya sepeda kayaknya nggak mau jalan .......#$$%^&?!!... (kesel)....

Fiuuh... akhirnya sampe juga di apartment. Acara berikut, ya jelas bikin postingan ini...
Udah maghrib nih....
Ja, mata ............

-dari shikoku yang lagi adem banget-

Masfiq


Baca Selengkapnya / Read More !

Monday, January 01, 2007

Selamat Ini-Itu

Kayaknya nggak sip kalo aku nggak ngucapin :

Selamat Idul Adha 1421 H

dan

Selamat Natal dan Taon Baru 2007

juga

Selamat Ulang Tahun (ya tentu aja buat yang lagi ber-ultah hari ini...).

Taon ini kata orang sih taon celeng (babi hutan). Lha celeng khan kalo lari terus lurus aja, susah beloknya.. apa maksudnya taon ini kita harus konsisten dengan apa yang sedang kita jalani?

Wah.. kalo gitu ya repot buat yang lagi nganggur, mosok harus konsisten dengan nganggurnya... ? Buat yang lagi nge-jomblo, mosok kudu konsisten nge-jomblonya? Repot..repot...

Btw, terserah sama para toekang ramal aja-lah.. Aku sih konsisten dengan kegiatan nge-blog.

Smoga taon ini rejeki nggak belok ke mana-mana, luruuuus aja ke kantongku.... Amien.. :)

Happy New Year !!

Toeeet..!! Toeeeet..!!!

Baca Selengkapnya / Read More !

Kanji Learning

Bookmark and Share

 

Matur Tengkyu (Terima Kasih) Atas Kunjungan Anda