SmallBusiness

urun rembug soal bisnis, wirausaha, sedikit curhat and hepi-hepi

Monday, January 08, 2007

Seijin No Hi (Hari Kedewasaan)



Hari ini, Senin 8 Januari 2007 adalah hari libur nasional dalam rangka seijin no hi (hari kedewasaan). Waduh.. apa pula tuh..?

Begini ceritanya sodara-sodari sekalian sebangsa dan setanah air dari sabang sampe merauke berjajar pulo-pulo..... fiuuh...

Secara resmi, orang Jepang disebut dewasa kalo udah menginjak usia 20 tahun (hatachi).

Sedangkan Amerika, Inggris, Perancis, China dan banyak lainnya ngasih patokan umur 18 tahun.
Nah, di kita mah sedikit lebih cepetan. Pokoknya kalo udah sweet seventeen bolehlah nonton pilm 17 taon ke-atas alias dianggap udah dewasa. Betul tidaaak...?

Orang Jepang saat menginjak usia 20 tahun itulah secara resmi udah boleh ikut pemilu, boleh merokok, dan boleh minum banyu gendheng alias minuman beralkohol (sake, bir, dll).
Konsekuensinya, hukum yang berlaku bagi orang dewasa udah bisa diberlakukan atas mereka.

Setiap tahun diadakan upacara untuk menyambut para pemuda-pemudi Jepang yang memasuki dunia orang dewasa yang disebut dengan Seijin Shiki. Upacara ini dilaksanakan pada hari kedewasaan (seijin no hi).
Doeloenya sih, sejak taon 1948 acara tersebut digelar tiap tanggal 15 Januari.
Tapi waktu aku masih di Osaka sekitar taon 2000, seijin no hi mulai dipindah jadual ke hari Senin minggu kedua tiap bulan Januari, dan terus berlaku sampe sekarang.
Katanya sih, sehubungan dengan dicanangkannya happii mandee seido (Happy Monday System) pada tahun 1999.

Pada hari kedewasaan itu, tiap pemerintah kota atau propinsi mengadakan seijin shiki dengan mengundang warganya yang menginjak usia 20 tahun. Pada saat itulah pejabat setempat akan memberikan pidato kemudian memberikan bingkisan kepada mereka.
Setelah itu mereka akan dipersilakan minum sake untuk pertama kalinya.
Barusan di tipi ada kejadian seru, 2 orang pemuda yang barusan ikut seijin shiki minum sake kebablasan sampe mabok hingga terpaksa diamankan oleh pak polisi. Wah... ndoyong is the best..... :)

Pemuda-pemudi yang datang pada acara tersebut jelas berdandan secakep mungkin. Yang cewek mengenakan furisode (kimono berlengan panjang, khusus bagi cewek yang belum menikah). Yang cowok mengenakan hakama (kimono warna gelap) atau pake setelan jas.
Boleh percaya atau nggak, kimono untuk acara tersebut mahal banget. Kimono seharga sekitar Rp 35 juta itu masih termasuk murah meriah lho,.. Lha yang bagus ya jelas harganya kenthiip.. (mahal), yaaa.. Rp 75 juta ke atas-lah...

Makanya, banyak yang pake kimono lungsuran (warisan) atau sewa. Tapi banyak juga orang tua yang punya anak gadis sengaja menabung buat beli kimono tersebut. Nantinya akan dihadiahkan ke anak gadisnya itu saat sang anak akan menghadiri acara seijin shiki.


Demikianlah kisahnya sodara-sodari sekalian. Bansaaiii..!

Yoroshiku,

Masfiq

3 Comments:

  • At 7:39 AM , Blogger Adi said...

    mas fiq, harga yukata cowok berapa yah ? yg murah aja..mo nitip neh kalo ente balik

     
  • At 6:27 PM , Blogger M. Taufiq Aryanto said...

    Wah.. telat. Yukata cuma dijual pas musim panas. Aku sendiri juga lagi cari, soale musim panas kemaren lupa nggak beli... Sayang masih belum dapet nih... Ntar kalo ada aku bawain lah...

     
  • At 3:08 PM , Anonymous Anonymous said...

    salam kenal,,
    mo tanya klo yukata perempuan kira2 berapa harganya ya?
    mahal ga?

     

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home

Kanji Learning

Bookmark and Share

 

Matur Tengkyu (Terima Kasih) Atas Kunjungan Anda