SmallBusiness

urun rembug soal bisnis, wirausaha, sedikit curhat and hepi-hepi

Tuesday, October 14, 2008

Semarang Loop Line


Setelah melihat semrawutnya jalan-jalan raya di kota Semarang ini, kayaknya aku merasa perlu buat mengangkat lagi tulisan yang pernah aku muat di Loenpia.Net doeloe kala.

Anggap aja lagi pengen jadi provokator....

Setelah lama tinggal di Jepang, akhirnya aku "jatuh cinta" dengan sistem perkeretaapian di negeri Sakura ini.
Jadinya aku biasa naik kereta kalo kemana-mana, jauh lebih sering dibandingkan naik bus atau taxi. Tapi bukan itu yang bikin aku jatuh cinta.

Kereta api merupakan angkutan massal yang sangat diandalkan warga Jepang. Kira-kira 80% pengguna angkutan massal lebih suka pake kereta api.


Ada densha (KRL/kereta rel listrik), kereta diesel, monorel dan kereta linier. Shinkanshen termasuk jenis densha dengan kecepatan tinggi, mencapai lebih dari 300 km/jam.
Sedangkan kereta linier kali aja bisa dibilang kereta setan, saking cepetnya...wusss...bablass angine.... (mencapai 500 km/jam dengan sistem elektromagnetik).

Cuman naik kereta beginian ada ruginya, belum duduk udah sampe.......!



Jaringan rel kereta api pun menyebar di seluruh pelosok negeri secara merata, dengan JR (Japan Railways) sebagai operator utamanya.
Kalo di Indonesia, JR kira-kira sama dengan PT KAI.
Selain JR, banyak juga operator swasta di bidang jasa perkeretaapian.

Saat masih tinggal di pinggiran Osaka dulu, aku lebih sering naik kereta Hankyu, milik operator swasta Hankyu Ltd. Gerbongnya bersih, nyaman, sejuk saat musim panas, hangat saat musim dingin, sama kayak kereta milik JR atau lainnya. Cuma, ongkosnya lebih murah.
Kalo lagi maen ke Port Island-Kobe, aku naik kereta monorel yang gak pake masinis alias otomatis. Kayak monorel yang di Kansai International Airport (Osaka).

Kenyamanan-kenyamanan yang kurasakan saat naik kereta di sono malah kadang bikin aku merenung, membayangkan kondisi perkeretaapian Indonesia yang suram.
Kondisi gerbong penumpang yang tidak layak pakai, ketidakdisiplinan awak kereta dan penumpang, tingkat kecelakaan kereta yang cukup tinggi, kinerja manajemen yang jauh dari harapan sehingga tiap tahun selalu rugi, dll.
Memperbaiki kondisi perkeretaapian kita ibarat mengurai benang kusut.

Tetapi dari perenungan itu muncul harapan, impian, tentang sebuah jaringan kereta api di Semarang. Aku belum akan bicara skala nasional karena terlalu muluk-muluk dan berat buatku.

Seperti kita tahu, perkeretaapian Indonesia berawal dari Semarang. Wuuiih....bangga dong,..

Tepatnya, dimulai dari jalur Kemijen (Semarang) - Tanggung (Grobogan) sejauh 25 km, yang diresmikan dan dibuka untuk umum pada tanggal 10 Agustus 1867. Sedangkan kantor administratifnya yang kita kenal dengan nama Lawang Sewu diresmikan pada tanggal 1 Juli 1907.

Sayang, akhirnya pemerintah kita lebih memilih membangun jalan raya daripada mengembangkan jaringan rel kereta api.

Hasilnya, kini pemerintah kewalahan karena penambahan panjang dan lebar ruas jalan raya nggak sebanding dengan pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor yang meningkat pesat. Maka, kemacetan di sana-sini menjadi pemandangan sehari-hariā€¦hiks..

Dengan dasar-dasar seperti disebutin di atas, maka aku usul perlunya mengembalikan kejayaan kereta api di Semarang dengan cara membangun dan mengembangkan jaringan kereta api dalam kota dan membangun jalur-jalur pendek antar kota yang menghubungkan Semarang dengan Kendal, Demak, Jepara, Kudus dan Purwodadi.

Adapun jalur utama dalam jaringan kereta dalam kota aku kasih nama Semarang Loop Line (Jalur Lingkar Semarang). Yaitu, jalur rel kereta api yang melingkar di dalam kota Semarang seperti Yamanote di Tokyo atau Osaka Loop Line di Osaka.



dok.foto: http://www.kippo.or.jp

Jenis kereta api yang kupilih adalah monorel. Alasannya, biaya konstruksi lebih murah. Buat menopang double track (rel ganda), cukup dengan tiang penyangga berbentuk huruf "T".

Biaya pembebasan tanah bisa ditekan, karena jalur monorel bisa melayang di atas median jalan atau trotoar, sehingga nggak perlu membebaskan tanah di lokasi tersebut dan secara otomatis nggak mengganggu arus lalu-lintas di bawahnya. Juga nggak mengokupasi jalan yang udah ada seperti yang terjadi dalam proyek busway.

Karena melayang pula, maka dijamin anti banjir dan anti macet sehingga bisa tepat waktu. Cuman nggak dijamin anti copet.. :)

Monorel bertenaga listrik, sehingga nggak bikin polusi udara dan nggak berisik.

Monorel sekali jalan bisa mengangkut ratusan penumpang. Jadi, lebih hemat energi dibandingkan angkutan massal lainnya seperti bus kota ataupun angkot. Ini khan jelas ngebantu pemerintah menekan biaya untuk subsidi BBM. Betul tidaak..?



Dengan adanya moda transportasi massal yang nyaman, murah, cepat, tepat waktu dan ramah lingkungan seperti ini diharapkan akan bisa mengurangi kepadatan lalu-lintas di jalan raya.

Sekarang, untuk membangun jaringan monorel duitnya dari mana? Marilah kita bertanya pada rumput yang bergoyang..he..he..

Sebenernya banyak investor asing bersedia mendanai proyek transportasi massal di Indonesia. Tawarkan saja kepada mereka dengan sistem BOT (Build-Operate-Transfer) 20-30 tahun atau dengan penyertaan modal pemerintah Jateng atau Pemkot Semarang. Kalo perlu kasih mereka insentif menarik seperti tax holiday dalam jangka waktu tertentu.

Jangan kalah sama Thailand atau Malaysia yang lagi bersemangat menambah panjang jalur rel kereta api mereka tiap tahun. Aku malah salut dengan Malaysia yang berhasil membangun dan mengembangkan jaringan kereta monorel hasil karya mereka sendiri, sehingga bisa hemat 50% dibandingkan jika proyek tersebut diserahin ke perusahaan asing.

Tentu bukan tanpa alasan jika negara-negara maju di dunia menganggap kereta api sebagai moda transportasi massal yang sangat vital.

Sengtujuu...?!

Baca Selengkapnya / Read More !

Tuesday, October 07, 2008

My Car-ku, My Car-istriku



Orang Jepang kalo nyebut mobil pribadi ya "My Car" (baca: mai kaa).

Nah, Alhamdulillah...aku dan istri-ku sekarang juga punya mai kaa.... :)


Setelah perjuangan dan do'a sejak April lalu, akhirnya tanggal 22 Oktober 2008 malem tibalah saat yang ditunggu-tunggu : Mai Kaa....!!




Daihatsu Xenia VVTI-Xi 1.300 CC, warna ijo metalik...suegeerrrr......!

Baca Selengkapnya / Read More !

Kanji Learning

Bookmark and Share

 

Matur Tengkyu (Terima Kasih) Atas Kunjungan Anda