SmallBusiness

urun rembug soal bisnis, wirausaha, sedikit curhat and hepi-hepi

Saturday, June 24, 2006

Tips Belanja Hemat (part 2-End)

Belanja Borongan

Membeli barang dengan harga eceran biasanya lebih mahal dibandingkan jika Anda membelinya dalam jumlah besar atau borongan.
Memang selisih harga sepertinya tidak begitu banyak. Tapi jika kita menghitungnya dalam anggaran belanja bulanan, lumayan juga lho,... Apalagi jika dihitung dalam anggaran belanja 1 tahun,.. woow.. jumlah yang cukup besar, maan..!




Untuk barang-barang kebutuhan harian seperti sabun mandi, pasta gigi, obat nyamuk dan sejenisnya, sebaiknya dibeli sekaligus dalam jumlah besar, misalnya selusin. Anda bisa berbelanja model borongan di toko-toko grosir setempat.

Fokus

Susunlah daftar barang yang akan dibeli sebelum Anda pergi berbelanja. Belajarlah disiplin dengan rencana belanja yang telah Anda susun sendiri. Percayalah, di tempat Anda berbelanja nanti akan banyak barang-barang yang membuat Anda tertarik untuk membelinya.
Jadi, FOKUS..!

Membeli Barang Daur Ulang

Jika Anda ingin membeli perabotan rumah tangga seperti meja, kursi, lemari pakaian atau tempat tidur dengan anggaran terbatas, datanglah ke recycle shop (toko barang bekas). Banyak barang-barang yang masih layak pakai dijual dengan harga murah.
Tetapi tidak ada salahnya Anda coba menawar harganya terlebih dulu.

Apalagi jika Anda masih tinggal di rumah kontrakan, maka keinginan untuk membeli perabotan baru ada baiknya disimpan dulu.
Hasil penghematan yang telah Anda lakukan bisa digunakan untuk keperluan yang lain.
Siapa tahu jika Anda sukses dalam ber-"belanja hemat" bisa segera mengangsur sebuah rumah pribadi yang Anda idamkan.. :-)


e-mail : masfiq_21@yahoo.com

Baca Selengkapnya / Read More !

Sunday, June 18, 2006

Tips Belanja Hemat (part 1)

Belanja di Pasar Tradisional

Belanja di pasar tradisional adalah salah satu cara untuk mendapatkan barang dengan harga murah.
Di sana kita dapat melakukan penawaran harga barang atau membandingkan harga barang yang ada di kios atau toko-toko di pasar tersebut untuk mendapatkan harga barang yang murah.
Hanya saja, umumnya pasar tradisional kita masih terkesan kumuh, becek, sehingga tidak nyaman untuk berbelanja. Selain itu, jarang kita temukan barang dengan kualitas baik yang dijual di pasar tradisional.

Belanja di Supermarket/Hypermarket

Belanja di supermarket atau hypermarket memang sangat nyaman. Selain bersih, ber-AC, juga bisa digunakan sebagai tempat untuk refreshing.

Tapi ingat, tujuan Anda adalah untuk belanja hemat.

Karena di sana tidak memungkinkan Anda untuk melakukan tawar-menawar harga, maka belilah barang dengan harga diskon.

Carilah informasi tentang obral atau diskon yang diselenggarakan oleh supermarket atau hypermarket di wilayah Anda melalui koran setempat, selebaran, pamflet atau bertanyalah kepada orang-orang di sekitar Anda.

Namun, membeli barang dengan harga diskon perlu berhati-hati. Khususnya untuk produk makanan, minuman, obat-obatan dan kosmetik. Teliti dulu tanggal kadaluarsa-nya. Jangan sampai membeli barang dengan harga sangat murah tapi menimbulkan masalah di kemudian hari.

Baca Selengkapnya / Read More !

Sunday, June 11, 2006

Sejarah Fleamarket

Marche Aux Puces

Fleamarket memiliki sejarah yang cukup panjang, yaitu lebih dari seabad.
Tidak ada yang tahu pasti asal nama "fleamarket" maupun lokasi pertama diselenggarakannya fleamarket.
Tetapi diyakini bahwa fleamarket berasal dari daratan Eropa, tepatnya di Paris, Perancis sekitar tahun 1860.
Sebuah sumber mengatakan bahwa "fleamarket" berasal dari kata "marche aux puces" sebuah pasar terbuka di Paris,Perancis. Saat itu banyak perabotan rumah tangga yang terpaksa diobral di pasar terbuka karena dihinggapi serangga/kutu (flea/wingless bloodsucker).
Dalam buku "Flea Markets in Europe" yang diterbitkan oleh Chartwell Books disebutkan bahwa pada masa pemerintahan Kaisar Napoleon III, arsitek kekaisaran Hausmann merencanakan untuk membangun jalan (boulevards) yang diapit oleh deretan rumah sepanjang jalan tersebut di pusat kota Paris yang bisa digunakan untuk parade militer.




Rencana tersebut memaksa para pedagang barang bekas di tempat tersebut hengkang (flee) ke tempat lain, karena tempat mereka digusur. Namun mereka tetap diijinkan untuk meneruskan usaha mereka tanpa diganggu lagi, di sebelah Utara kota Paris, di depan gerbang Porte de Clignancourt.
Kios pertama didirikan sekitar tahun 1860. Tempat berkumpulnya kios-kios milik para pedagang yang terusir dari Paris ini kemudian dinamai "Marche Aux Puces" yang diterjemahkan menjadi "Flee Market".

Fenomena Fleamarket

Fleamarket yang merupakan sebuah fasilitas bagi siapapun untuk menawarkan dagangannya dengan cara menyewa "booth" (petak untuk berdagang) telah menjadi sebuah fenomena yang nenakjubkan di berbagai belahan dunia.
Tiap negara memiliki penamaan sendiri untuk fleamarket. Yunani kuno menyebutnya Agora, Roma menyebutnya Forum, Jepang menyebutnya Furiimaaketto/furiimaa dan masih banyak lagi nama lain bagi fleamarket.
Fleamarket adalah tempat pembibitan ideal bagi calon pengusaha, di mana setiap orang memiliki kesempatan untuk memulai bisnis dan melatih kemampuannya dalam berwirausaha dengan modal relatif kecil.

Fleamarket di Amerika dan Jepang




Di Amerika Serikat kini terdapat ribuan fleamarket dengan lebih dari sejuta "vendor" (pedagang yang menyewa booth di fleamarket) dan lebih dari seratus juta pengunjung tahunan.
Di Jepang, fleamarket dalam kurun waktu 10 tahun terakhir ini cukup populer bagi masyarakat setempat. Fleamarket yang di selenggarakan di Tokyo, Osaka (Osaka Business Park,Banpaku,Nanko), Kobe (Port Island, Meriken Park) dan kota-kota lain di Jepang selalu dipenuhi pengunjung.
Tentu saya sangat berharap bahwa fleamarket suatu saat nanti akan muncul, tumbuh dan berkembang di Indonesia. Dari situ bukan hanya perputaran uang saja yang kita bicarakan, tetapi mimpi tentang munculnya pebisnis-pebisnis tangguh masa depan yang akan memperkuat perekonomian negeri ini.

masfiq_21@yahoo.com


Baca Selengkapnya / Read More !

Tuesday, June 06, 2006

Fleamarket

Fleamarket/Garage Sale

Bulan Juni ini Jepang memasuki musim panas (natsu). Udara siang hari cukup panas namun sejuk di sore hari, bahkan pada malam dan dini hari masih terasa dingin, sisa-sisa musim semi yang baru saja berlalu.
Cuaca seperti ini memang enak untuk melakukan kegiatan di luar rumah seperti jalan-jalan di pertokoan, bersepeda, barbekyu, memancing ikan dan lain-lain.
Tetapi ada satu kegiatan unik bagi orang Jepang yang biasanya dilakukan pada hari Minggu, yaitu Fleamarket (furiimaaketto/furiimaa) yang biasa diselenggarakan di lapangan, lapangan parkir dan taman-taman.




Fleamarket/Garage Sale mirip dengan bazar di Indonesia, hanya saja didominasi oleh barang-barang setengah pakai seperti pakaian, aksesoris dan peralatan rumah tangga. Jadi fleamarket sebenarnya adalah sebuah pasar daur-ulang.
Para pedagang umumnya satu keluarga atau sekelompok anak sekolah yang menjual barang-barang mereka yang sudah tidak digunakan lagi. Tidak semuanya bekas , sebagian masih dalam kondisi baru.

Belanja hemat di fleamarket



Belanja di fleamarket adalah salah satu cara untuk menekan pengeluaran. Saya pernah membeli thermos air panas kondisi baru seharga 2.000 Yen (sekitar Rp 160.000) dengan harga hanya 500 Yen dan T-Shirt "Hard Rock Cafe" (baru) seharga 2.000 Yen dengan harga hanya 100 Yen. Tetapi saat saya bener-bener butuh blender buat bikin juice, malah diberi gratis oleh sang penjual dan kondisinya masih sangat bagus.. lumayaan.. :-)
Banyak orang Jepang yang suka berbelanja di fleamarket. Meski memborong pakaian bekas, mereka bukan orang miskin lho,.. banyak yang datang dengan mobil yang masuk golongan mobil mewah di Indonesia.
Keuntungan bagi para pedagang sebenarnya tidak seberapa, kalau dihitung dengan biaya yang harus dikeluarkan untuk mengikuti fleamarket malah cenderung merugi.
Keuntungannya adalah mereka bisa bersosialisasi dengan banyak orang, berekreasi dan mengurangi "sampah" rumah tangga. Buang sampah di Jepang khan musti bayar.. Mending buang "sampah" di fleamarket malah dapat duit.. :-)
Bagi penyelenggara fleamarket ya jelas untung dong,.. khan para pedagang harus sewa "booth" (petak untuk jualan) seharga 1.000-3.000 Yen per-"booth". Kadang penyelenggara juga membuka kios minuman dan makanan untuk menambah pemasukan.
Belanja di fleamarket memang mengasyikkan..!
Anda ingin jadi penyelenggara fleamarket? Saya dukung dah... Pokoknya, Hidup Fleamarket..!!

-Recycle for better living-

Baca Selengkapnya / Read More !

Sunday, June 04, 2006

Bekerja di Rumah (Sebuah Prospek Cerah?)

Bekerja Cerdas

Kata orang, jaman sekarang cari duit susah.. Kalimat tersebut mungkin ada benarnya. Tapi ukuran "susah" itu bagi tiap orang khan tidak sama. Besarnya "duit" yang dibicarakan bisa berbeda juga. Yang jelas, sesusah apapun setiap orang harus berusaha mencari uang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Sebagian orang bekerja keras, sebagian lagi bekerja cerdas. Yang dimaksud bekerja cerdas adalah tidak lagi menguras kekuatan fisik tetapi menggunakan kecerdasannya untuk mendapatkan penghasilan(uang) melimpah.

Bisnis Internet

Saat ini orang mulai menganggap bisnis di internet adalah salah satu cara untuk dapat bekerja cerdas, dan dari hari ke hari semakin banyak orang yang menggelutinya.
Seperti kita tahu, jumlah pengguna internet dewasa ini terus membengkak yang berarti tersedianya peluang bagi kita untuk mendapatkan penghasilan tambahan lewat internet. Sayangnya, tidak semua orang tahu cara untuk memanfaatkan ribuan peluang di internet ini.
Bagi yang sudah tahu, bahkan rela untuk meninggalkan pekerjaan lamanya di kantor dan memilih menjalankan bisnis internet marketing di rumah.
Apakah benar bahwa menjalankan bisnis internet marketing di rumah memiliki prospek yang cerah?
Anda bisa mendapatkan informasi yang lebih jelas dan rinci tentang hal ini di Asian Brain-Internet Marketing Center yang merupakan pusat internet marketing dengan one stop service pertama dan terbaik di Indonesia.


e-mail: masfiq_21@yahoo.com

Baca Selengkapnya / Read More !

Kanji Learning

Bookmark and Share

 

Matur Tengkyu (Terima Kasih) Atas Kunjungan Anda