SmallBusiness

urun rembug soal bisnis, wirausaha, sedikit curhat and hepi-hepi

Monday, October 23, 2006

Lebaran Telah Tiba


Tadi pagi semua kamar di apartment sedikit gaduh. Kamar-kamar orang Indonesia, maksudnya. Kalo kamar-kamar orang Jepang mah sunyi senyap.

Ya, hari ini Lebaran !
Semua nampak sibuk. Ada yang mandi, ada yang nyiapin hidangan khas lebaran yang berjudul "opor ayam", ada yang sibuk berdandan dan ada juga yang sibuk teriak-teriak nyuruh cepetan. Soale Sholat Ied mau dimulai sebentar lagi.

Seperti biasa, setiap lebaran kita diberi kelonggaran oleh Boss untuk melaksanakan Sholat Ied. Ntar jam 10.00 baru kita masuk kerja.

Tapi lebaran kali ini lumayan bikin bingung juga. Kedutaan Besar RI di Tokyo ngikut pemerintah RI, lebarannya besok Selasa. Sedangkan Konsulat Jenderal RI di Osaka denger-denger lebarannya hari ini.

Yah, whatever ever-lah..maksudnya ya mbuh, yang penting lebaran gitu.

Sholat Ied kita adain di apartment kamar 7. Dua ruang di dalamnya kita pake semua. Tapi yang hadir nggak sampe 20 orang. Temen-temen dari perusahaan lain banyak yang nggak dapet ijin dari Boss mereka. Bertindak sebagai imam sholat Ied adalah Arifin. Sedangkan Rudi sebagai khotibnya. Khotbah disampaikan dalam bahasa Jawa kromo. Pas.. soale Rudi emang hobi lagu campursari.


Selesai Sholat Ied dan acara maap-maapan, pasukan langsung menyerbu hidangan yang sudah disediakan. Yak, opor ayam jelas jadi menu utama hari ini. Dan brutu ayam (maap: pantat ayam) yang menjadi primadonanya. Terbukti semua ribut ngaduk-aduk panci opor ayam, berharap bisa menemukan harta karun tersebut..ha..ha.. Aku udah dapet duluan.
Sayang gak ada lontong atau ketupat. Soalnya gak ada daun pisang atau daun kelapa buat bungkus lontong atau ketupat. Masak mau dibungkus pake daun jendela?



Jam 09.30 acara selesai dan semua bergegas menuju perusahaan. Kerja lagi, bro ! Sedangkan aku langsung ke rumah sakit untuk kontrol sekaligus suntik. Jam 13.00 barulah aku masuk kerja .

InsyaAllah ini lebaran terakhirku di negeri orang. Kalo diitung-itung sih..sudah 8 kali lebaranku harus aku rayakan jauh di seberang lautan.

Btw, Taqabalallahu Minna Wa Minkum. Selamat Hari Raya Idul Fitri 1427 H, Minal Aidin Wal Faizin. Maap lahir batin atas segala khilap.

From Shikoku With Love And Peace,

Masfiq

Baca Selengkapnya / Read More !

Sunday, October 22, 2006

Puasa Terakhir


Setelah sekitar 3 minggu nggak berpuasa karena masih dibawah perawatan dokter, masuk minggu ke-4 aku coba nekad berpuasa. Takut nggak kebagian puasa tahun ini.
Efeknya jelas ada, karena siang hari aku nggak minum obat. Tapi rasa sakit, sedikit sesak napas maupun badan yang lemes aku cuekin aja. Bos sendiri juga bilang,"Kerja jangan ngoyo dulu, bochi-bochi (pelan-pelan/dikit-dikit) aja-laah.. ".

Jadi aku kerja juga semampuku doang. Temen-temen sendiri baik yang Jepang maupun Indo sering melarang aku bantuin kerja mereka kalo dianggap terlalu berat buatku. Aah.. jadi nggak enak..

Hari ini, nggak terasa udah seminggu aku berpuasa. Hari ini, Minggu, juga hari puasa terakhir untuk Ramadhan tahun ini.
Waah.. mumpung Minggu, enaknya ngabuburit (nunggu waktu berbuka puasa) ke mana ya?
Setelah pikir sana pikir sini, ..Jedhog !.. Keputusan udah bulat. Nggak kotak, juga nggak lonjong. Dan tidak bisa diganggu gugat. Kecuali yang menggugat emang cakep en seksi..ups sorry, lupa kalo lagi puasa..he..he.. Pokok-e : Final.. Aku mau ke Takamatsu aja.

Persiapan tempur digelar. Mandi, jelas wajib dong.. Gak lupa, shuut..shuut..Polo Ralph Lauren maan.. biar wangi ! Canon Ixy digital 6.0 MPxl, sun glasses, topi, hp, duit receh, tas perang dll. Komplit (pake telor?)..

Jam 12.19, dengan kaisoku densha (kereta listrik express) aku menuju ke Takamatsu. Wuss.. bablas angine.. Jam 12.55 sampailah aku di Takamatsu eki (stasiun). Takamatsu adalah ibukota Kagawa-Ken, wilayah Pulau Shikoku bagian Utara yang dihubungkan dengan jembatan Seto Oohashi dengan wilayah Okayama-Ken di Pulau Honshu (pulau utama Jepang).
Dengan gedung-gedung tinggi khas sebuah kota besar, rasanya aneh melihat jumlah mobil di jalan yang tak sebanyak di kota-kota besar lainnya seperti Kobe, Kyoto, Osaka, Tokyo dll.
Gak pake macet-macetan. Pejalan kaki dan penunggang sepeda pun gak terlalu banyak.



Aku jalan kaki dari stasiun, menyusuri pelabuhan Takamatsu, terus ke kawasan shoutengai (baca: shootenggai). Secara umum, berjalan kaki di Jepang emang nyaman. Selain trotoar yang bebas dari PKL, juga bersih, malah banyak yang berupa keramik, terus bagian yang bersinggungan dengan jalan lain dibikin landai biar kaki nggak capek dan bisa diakses sepeda maupun kursi roda juga sering dilengkapi bangku untuk beristirahat meski cuma satu-dua biji.





Shoutengai yaitu jalan yang di kedua sisinya berupa pertokoan. Seperti Pasar Baroe arcade-Jakarta. Biasanya shoutengai dilengkapi canopi di sepanjang jalan-nya untuk meneduhi para pengunjung. Ada juga canopi geser, yang bisa digeser agar sinar mentari dan angin segar leluasa sampai ke bawah. Jalan di dalam shoutengai pun umumnya dilapis keramik dengan motif-motif yang menarik.





Shoutengai adalah tempat yang asyik buat window shopping maupun shopping beneran. Cucok juga buat nanpa suru (mejeng). Pokoke siip buat para kawula muda.

Setelah puas muter-muter kota dan beli pernak-pernik, akhirnya aku balik ke stasiun. Aduuh.. rencana mampir ke kota Utazu batal deh.. waktunya udah mepet. Akhirnya aku bablas pulang nggak pake mampir-mampiran. Pake kreta ekspres lagi.

Sampai stasiun, aku bergegas ke tampat parkir sepeda dan dengan sisa-sisa tenaga yang ada kupacu sepedaku menuju apartment-ku. Sampe apartment pas waktu berbuka puasa.
Glek..! Segelas Calpis Water segera membasahi kerongkonganku yang udah kering kayak gurun pasir Sahara. Alhamdulillah..

Setelah berbuka puasa, aku segera me-mutilasi (wuih.. serem) seekor ayam untuk kubikin jadi opor ayam. Ya iya-lah.. masak ayam dibikin jadi opor sapi? Dan dengan berbekal pengalaman (maksud-nya pengalaman gagal, gitu) maka terciptalah opor ayam yang suedaaap..! Setidaknya itu menurutku lho, yang lain gak boleh protes.

Fiuuh.. selesai sudah tingkah polahku hari ini. Tinggal menanti detik-detik Lebaran tiba.

Sebelum lupa, aku mo ngucapin Selamat Hari Raya Idul Fitri 1427 H, minal aidin wal faizin, maap lahir batin atas segala khilap, baik yang sudah dilaksanakan maupun yang sedang direncanakan (cuma rencana koq, smoga gak terlaksana tuh khilapnya.. he..he..).

Taqabalallahu Minna Wa Minkum.

From Shikoku with Love and Peace,

Masfiq

Baca Selengkapnya / Read More !

Sunday, October 15, 2006

The Cure For Your Internet Home Business From Frustration

Home Business Problem

Did you know that there is one simple answer to your home business problems? One thing so powerful it can remove the obstacles between you and the profitable home business of your dreams.

You may look at your business (or lack of a business) wondering why all of your hard work has not made you more cash. Many problems stem from either spending your time on things that are not working or from a serious lack of action. Doing the wrong things can burn you out while the right things can make your business more profitable.


People that plan a business or promotion but never do it are afraid of failing. If you've studied business at all you understand that having failures comes along with success in business. That means you have to take action and get in the game if you ever expect to reach your goals and live life on your terms.

The reality is that action cures fear. Most fears are really fear of the unknown. So action by it's very nature turns the unknown into a real experience and knowledge.
Often you'll find that tasks or situations that seem distasteful or scary are really not that bad at all. But you will only discover this after you have taken action and taken care of business. Now you won't win 'em all, either. So learn to write off failures as valuable business experience and continue onward and upward.


For people being held back by procrastination a simple thing like taking action changes everything immediately. If you have a problem with putting tasks off until later, the first thing you have to do is establish your priorities. Once you have your personal time and your business tasks prioritized by importance make yourself a "to do" list and get started with the first item on the list right away.

Your list should consist entirely of the core tasks of your business. But how do you find out what your core tasks are? Well I don't want to scare you, but it's time to talk about the dreaded "business plan".
Business plans are often overlooked by home business entrepreneurs that don't look for startup funding like traditional businesses do. If you are going without one, you will still have to establish your "business model" so you can see on paper what core tasks are involved to make the model work.


There are many different types of business models. Until you define your business model you can't define the core tasks needed to make it work. When you know your core tasks take action on those tasks only. Keep in mind that taking action on a task can mean doing it yourself, paying an employee to do it or completely outsourcing it to a third party provider.

I've heard that the definition of insanity is doing a task the same way over and over again but expecting different results. If you are already taking action but not getting anything done, it's time to look at the tasks you are doing.
Testing is always a must if you want your home business to have long-term success. So if what you are doing now isn't producing the results you are looking for, try another way to get the desired results.
Always be split-testing the different elements of your sales system so you know what gets results and what does not. It all comes down to action once again. If you take action to test, you know what works and what doesn't work for you. You won't know either way if you don't take action.


Don't let too much information (aka Information Overload) or doing to much of the wrong things turn you into "a deer in the headlights". You know that fixed blank stare I'm talking about. It's the look of confusion, of hesitation, of procrastination. It's the look of fear.
And you now know exactly how to cure fear fast...
Take action.


So to get your business going in the right direction you'll first have to choose a proven business model. Then define what core tasks will be required to use this model for your business. Once you know your core tasks, there is one more very important step...
Take action on the core tasks required to build a profitable home business based on the model you choose.


About the Author:

Internet Home Business Advice you can use today from Ken Leonard Jr.

Article : goarticles.com

Photo : www.trendmicro.com


Baca Selengkapnya / Read More !

Monday, October 09, 2006

Nonton Chousa Matsuri


Chousa Matsuri



Udah 2 minggu aku nggak masuk kerja. Suntuuk banget.. Abisnya aku khan gak kemana-mana, stay at home terus. Namanya lagi sakit ya nggak bebas keluyuran dong,..
Kebetulan aku denger hari Minggu akan ada matsuri di Toyohama, agak jauh juga dari sini.
Sebagai penggemar matsuri, sayang kalo gak datang ke acara tersebut.

Setelah dipikir-pikir, daripada kepikiran terus malah jadi epilepsi, ya akhirnya aku putuskan nekat berangkat aja-lah..

Lagian, rencananya mulai hari Selasa depan aku mau coba masuk kerja setelah pulang dari Rumah Sakit untuk kontrol rutin. Jadi aku harus pemanasan dulu, gerak badan biar badanku nggak kaget (halah..alesyaan...).

Hari Minggu 8 Oktober 2006 pagi aku dandan rapi, shuut..shuut.. semprot badan pake Polo Ralph Lauren. Hmm.. wangi abizz..

Tas tempur?..Siap! Canon Ixy digital 6.0 MegaPxl?..Siap! Sun glasses?..Siap! Yup, ..GO!

Jam 10.30 pagi I rode my bike yang bener-bener bike-lah..alias sepeda pancal. Keren abiss..
Adegan ini tidak untuk ditiru di Indonesia tanpa pengawasan instruktur yang berpengalaman. Suer..! Pasti bikin orang ketawa sepanjang jalan. Mosok seh, tampilan model Alain Delon koq mancal sepeda, emangnya Oemar Bakri.
Tapi just relax maan.. ini di Jepun! Di sini orang pake setelan jas berdasi naik sepeda udah jamak. Apalagi di kota-kota besar.

Yess.. aku sampe di eki (stasiun kereta). Sepeda parkir dulu, terus beli tiket, terus.. here we go!
Takut kesiangan, aku naik Tokkyuu (Limited Express)..wuss.. Cepet sih, tapi mahal. Aku musti bayar 850 Yen (sekitar Rp 64.000,-) untuk perjalanan yang cuma 25 menit. Kalo pake Futsuu Densha (local train) cuma 540 Yen.
Yah, inilah Shikoku, serba mahal. Kalo di Honshu (pulau utama Jepang), naik kereta jarak pendek relatif lebih murah. Tiket kereta Limited Express sama Local (berhenti di tiap stasiun) harganya sama saja.

Jam 11.35 sampe di stasiun Toyohama, sebuah kota kecil setingkat kota kecamatan yang berada di pinggir laut, stasiun kedua Kagawa-Ken dari perbatasan Kagawa-Ken dengan Ehime-Ken.
Dari stasiun aku jalan kaki sampe pelabuhan yang menjadi tempat penyelenggaraan Chousa Matsuri. Fiuuh.. aku sampe ngos-ngosan. Capek.

Kata orang di stasiun sih nggak begitu jauh. Orang Jawa bilang "mung sak udutan" (cuma seisapan rokok). Kalo pake mobil emang deket, lha ini pake dengkul ya.. $#%^XX?!! (sorry bahasa umpatan harus disensor).
Mungkin aja rokoknya jenis rokok siong dan kalo disulut mati melulu, makanya nggak sampe-sampe. Bener-bener .. @#$?! (sorry lagi..).

Di pelabuhan ramai terdengar suara "Dang..dung..dang..dung.. !" . Bunyi bedug mikoshi ditabuh kenceng-kenceng.
Masing-masing kelompok yang mewakili kelurahan di wilayah kecamatan Toyohama menarik mikoshi mereka sambil berlari dan berteriak.. "Chousa..Chousa..Chousa..! !".


Di air, beberapa perahu yang dihias dengan bendera warna-warni ikut meramaikan acara dengan berkonvoi berputar-putar. Pokok-e meriah..

Berbeda dengan acara serupa di tempat lain, di sini setiap kelompok bukan hanya terdiri dari laki-laki dewasa saja, tapi ibu-ibu, embah-embah, sampe balita ikut juga. Ini mah family all out.. Hidup Embah..! Hidup Oek-oek..!

Pengunjung juga ada yang datang dari kota-kota sekitar. Yang dari jauh kayaknya sih gak banyak. Salah satunya ya aku. Termasuk pengunjung nekat, wong sakit koq kluyuran sampe jauh.. Sstt.. jangan bilang siapa-siapa ya,..

Sayang, aku nggak sampe selesai nontonnya. Khawatir pulang kemaleman, aku langsung cabut..! Pulang deh..

Yaah.. capek juga, tapi pikiran udah seger lagi nih.. Seharian lihat-lihat pemandangan, lihat-lihat none-none Jepun yang cute, jepret sana-sini buat modal posting lain waktu, pokok-e Siip !

Tunggu aja laporan berikutnya dari Channel 5. . :)

From Shikoku with Love and Peace,

Masfiq


Baca Selengkapnya / Read More !

Sunday, October 08, 2006

Make Money With Affiliate Programs: Step-by-Step Guide

Affiliate Marketing Business

Affiliates make money by referring customers to their merchants. There are many companies and webmasters offer affiliate programs to promote their online sales. When you sign up for an affiliate program, you will be given an affiliate link with a unique affiliate ID which will be used to market the product. When someone makes a purchase through your affiliate link, you make money (earn affiliate commission).

Below are the steps to starting an affiliate marketing business:
Step 1 - Join an Affiliate ProgramClickbank.com is one of the best places to find an affiliate program that interests you as there are a ton of sellers looking for people to promote their e-books and information products. Before you join any affiliate programs, do a little research. Find out which products are most popular, the conversion rate of the products and visit the sellers websites to see whether their sales letters are convinced enough to generate sales. A conversion rate of 5% is reasonably good. This means that for every 100 visitors to the website, 5 visitors will buy.
Step 2 Promote an affiliate program through a websiteYou need to have a website to promote your affiliate programs. Creating a website isnt difficult nowadays. You can use an easy website builder to create a website with little or no technical knowledge. To learn more about how to set up a site with website builder, you can go to Google and enter the search term 'website builder to find a website builder that is right for you.
Step 3 Decide the Content on Your Website as you are promoting e-books, you can write a review on each e-book with an affiliate link to the sales website of each e-book. If you do not wish to write reviews, you can create a product recommendation list on your website (e.g., Top 5 SEO e-books, Top 3 MP3 music download, etc.).
Step 4 Drive Targeted Traffic or Visitors to Your Website to earn affiliate commission you need to drive targeted traffic to your website. The more traffic your website gets, the more likely you'll generate more sales.

There are several ways to drive targeted traffic to your site in short period of time (2 to 5 days). Here's howPay-per-click (PPC) Advertising You can get a lot of targeted traffic using PPC advertising. The two most popular and effective PPC advertising programs are Google Adwords and Yahoo Search Marketing. So how PPC advertising program works? PPC advertising programs allow you to bid for top rankings on the keywords of your choice. When someone enters a search term matches your keyword in the PPC search engine and press the search button, your contextual ad will appear on the sidebar of the search result page. If the visitor clicks through your ad to your website, youll be charged base on your bid amount. To learn more about PPC advertising, please visit http://www.google.com/adwords.

Article Marketing :Writing an article related to your affiliate products with a link to your website in the articles resource box and submitting it to many article directories can bring some free targeted traffic to your site. To get more and continuous targeted traffic, you need to write more articles. Try to publish a new article every week. Doing this for a year can drive truckloads of free traffic to your website. Post Messages on ForumsAnother way to get free traffic is by posting messages on community forums with a link to your site on the signature of each message posted by you.

Here's a technique I learned from an affiliate marketer:
1) Run a search on Google to find out forums and message boards that are related to your affiliate products and try to join as many forums as you can.
2) Make sure that each one of your forums profile is edited to include your website link within the signature option.
3) Spend a few hours navigating the pages of the forums. You can ask questions and post informative and helpful replies to other peoples questions or messages to build your status. The more people trust you, the more likely they will click your link.

Article Source: BusinessCurrents.net

About the Author:

Alan Liew is the webmaster of http://online4income.com which provides information, tips and ideas of how to make money online. You can also visit his blog to find out more ways to make money online.

Baca Selengkapnya / Read More !

Monday, October 02, 2006

Cobaan di Bulan Ramadhan

Ramadhan-ku Kelabu

Seminggu menjelang Ramadhan tiba aku udah bikin penuh lemari es di kamarku dengan buah, sayur, daging dll.. nyem..nyemm... siap menyambut puasa. Biar nggak repot saat masak-memasak, sebagian aku taruh di lemari es yang berada di dapur apartemen-ku.
Pokok-e persiapan tempur udah rapi jali deh...


Sayang, Kamis 21 September 2006 menjadi awal hari-hari kelabu buatku. Pagi itu aku merasa nggak enak badan, jadi nggak mungkin dipaksain buat kerja. Diantar oleh seorang pegawai, aku ke Rumah Sakit terbesar di Kagawa-Ken, yaitu Kagawa Rosai Hospital. Dicek dengan MRI (Magnetic Resonance Imaging), yaitu alat untuk mengetahui kondisi organ tubuh dengan menggunakan medan magnet berkekuatan tinggi dan gelombang radio, abis itu aku diinfus dan disuntik. Seharian aku di Rumah Sakit. Kata Dokter, aku kecapekan.

Yah, kerja di Jepang emang keras. Orang Jepang emang workoholic alias gila kerja. Aku biasa kerja sampe larut malam. Kadang sampe jam 10-11 malem, kadang jam 1 pagi baru sampe apartemen. Apartemen-ku cuma 15 menit dari perusahaan, pake sepeda.
Aku pernah kerja 2 bulan nonstop tanpa ada hari libur sama sekali. Tiap hari pun pulang malem.
Orang Jepang pulang kerja bisa ketemu sama keluarga. Lha aku, di apartemen ketemu lagi sama temen-temen yang sama-sama capek. Akhirnya, biar nggak homesick aku di kamar asik dengan internet. Ya belajar online business, ya nge-Blog, ya surfin'...
Kalo hari libur, baru deh jalan-jalan keluar nyari pemandangan seger.

Sebenarnya, soal makan aku nggak ada masalah. Dalam arti, gizi jelas tercukupi. Semua harga makanan terjangkau oleh kantong kita. Alias cukup murah.

Tentu jangan dikonversi ke Rupiah lho ya,..tapi dibandingkan gaji bulanan kita.
Makanan dengan gizi tinggi macem sushi, sashimi, susu dll jelas nggak ketinggalan. Santap abizz.. Aku sadar dengan cara kerja yang gila-gilaan tentu harus diimbangi gizi cukup.

Sayangnya, gimana juga badan ini bukan dari besi. Kelelahan yang menumpuk membuat badan ini akhirnya nggak mampu bertahan.
Saat ini tiap hari aku harus ke Rumah Sakit untuk di-infus dan suntik. Minum obat jelas wajib 3 kali sehari. Itu berarti sampai hari ini aku belum bisa ber-puasa. Sediih banget..
Dan untuk sementara, aku nggak masuk kerja dulu.

Besok pagi aku masih ke Rumah Sakit lagi untuk suntik. Kalo infus sih udah nggak perlu lagi. Aku berharap dan berdo'a agar segera sembuh sehingga bisa ikutan puasa Ramadhan. Amin.

From Shikoku with love and peace,

Masfiq

Baca Selengkapnya / Read More !

Kanji Learning

Bookmark and Share

 

Matur Tengkyu (Terima Kasih) Atas Kunjungan Anda