SmallBusiness

urun rembug soal bisnis, wirausaha, sedikit curhat and hepi-hepi

Sunday, October 22, 2006

Puasa Terakhir


Setelah sekitar 3 minggu nggak berpuasa karena masih dibawah perawatan dokter, masuk minggu ke-4 aku coba nekad berpuasa. Takut nggak kebagian puasa tahun ini.
Efeknya jelas ada, karena siang hari aku nggak minum obat. Tapi rasa sakit, sedikit sesak napas maupun badan yang lemes aku cuekin aja. Bos sendiri juga bilang,"Kerja jangan ngoyo dulu, bochi-bochi (pelan-pelan/dikit-dikit) aja-laah.. ".

Jadi aku kerja juga semampuku doang. Temen-temen sendiri baik yang Jepang maupun Indo sering melarang aku bantuin kerja mereka kalo dianggap terlalu berat buatku. Aah.. jadi nggak enak..

Hari ini, nggak terasa udah seminggu aku berpuasa. Hari ini, Minggu, juga hari puasa terakhir untuk Ramadhan tahun ini.
Waah.. mumpung Minggu, enaknya ngabuburit (nunggu waktu berbuka puasa) ke mana ya?
Setelah pikir sana pikir sini, ..Jedhog !.. Keputusan udah bulat. Nggak kotak, juga nggak lonjong. Dan tidak bisa diganggu gugat. Kecuali yang menggugat emang cakep en seksi..ups sorry, lupa kalo lagi puasa..he..he.. Pokok-e : Final.. Aku mau ke Takamatsu aja.

Persiapan tempur digelar. Mandi, jelas wajib dong.. Gak lupa, shuut..shuut..Polo Ralph Lauren maan.. biar wangi ! Canon Ixy digital 6.0 MPxl, sun glasses, topi, hp, duit receh, tas perang dll. Komplit (pake telor?)..

Jam 12.19, dengan kaisoku densha (kereta listrik express) aku menuju ke Takamatsu. Wuss.. bablas angine.. Jam 12.55 sampailah aku di Takamatsu eki (stasiun). Takamatsu adalah ibukota Kagawa-Ken, wilayah Pulau Shikoku bagian Utara yang dihubungkan dengan jembatan Seto Oohashi dengan wilayah Okayama-Ken di Pulau Honshu (pulau utama Jepang).
Dengan gedung-gedung tinggi khas sebuah kota besar, rasanya aneh melihat jumlah mobil di jalan yang tak sebanyak di kota-kota besar lainnya seperti Kobe, Kyoto, Osaka, Tokyo dll.
Gak pake macet-macetan. Pejalan kaki dan penunggang sepeda pun gak terlalu banyak.



Aku jalan kaki dari stasiun, menyusuri pelabuhan Takamatsu, terus ke kawasan shoutengai (baca: shootenggai). Secara umum, berjalan kaki di Jepang emang nyaman. Selain trotoar yang bebas dari PKL, juga bersih, malah banyak yang berupa keramik, terus bagian yang bersinggungan dengan jalan lain dibikin landai biar kaki nggak capek dan bisa diakses sepeda maupun kursi roda juga sering dilengkapi bangku untuk beristirahat meski cuma satu-dua biji.





Shoutengai yaitu jalan yang di kedua sisinya berupa pertokoan. Seperti Pasar Baroe arcade-Jakarta. Biasanya shoutengai dilengkapi canopi di sepanjang jalan-nya untuk meneduhi para pengunjung. Ada juga canopi geser, yang bisa digeser agar sinar mentari dan angin segar leluasa sampai ke bawah. Jalan di dalam shoutengai pun umumnya dilapis keramik dengan motif-motif yang menarik.





Shoutengai adalah tempat yang asyik buat window shopping maupun shopping beneran. Cucok juga buat nanpa suru (mejeng). Pokoke siip buat para kawula muda.

Setelah puas muter-muter kota dan beli pernak-pernik, akhirnya aku balik ke stasiun. Aduuh.. rencana mampir ke kota Utazu batal deh.. waktunya udah mepet. Akhirnya aku bablas pulang nggak pake mampir-mampiran. Pake kreta ekspres lagi.

Sampai stasiun, aku bergegas ke tampat parkir sepeda dan dengan sisa-sisa tenaga yang ada kupacu sepedaku menuju apartment-ku. Sampe apartment pas waktu berbuka puasa.
Glek..! Segelas Calpis Water segera membasahi kerongkonganku yang udah kering kayak gurun pasir Sahara. Alhamdulillah..

Setelah berbuka puasa, aku segera me-mutilasi (wuih.. serem) seekor ayam untuk kubikin jadi opor ayam. Ya iya-lah.. masak ayam dibikin jadi opor sapi? Dan dengan berbekal pengalaman (maksud-nya pengalaman gagal, gitu) maka terciptalah opor ayam yang suedaaap..! Setidaknya itu menurutku lho, yang lain gak boleh protes.

Fiuuh.. selesai sudah tingkah polahku hari ini. Tinggal menanti detik-detik Lebaran tiba.

Sebelum lupa, aku mo ngucapin Selamat Hari Raya Idul Fitri 1427 H, minal aidin wal faizin, maap lahir batin atas segala khilap, baik yang sudah dilaksanakan maupun yang sedang direncanakan (cuma rencana koq, smoga gak terlaksana tuh khilapnya.. he..he..).

Taqabalallahu Minna Wa Minkum.

From Shikoku with Love and Peace,

Masfiq

2 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home

Kanji Learning

Bookmark and Share

 

Matur Tengkyu (Terima Kasih) Atas Kunjungan Anda