Banjir Telah Tiba..

Semalem liak TV soal banjir di Papua.Tadi pagi aku liak banjir yang di Jakarta. Waah... banjir di mana-mana. Padahal puncak musim hujan masih ntar Januari 2014... 

Emang sih, kita bisa jadiin "pemanasan global" sebagai wedus ireng (kambing hitam). Tapi pemanasan global khan gara-gara kita juga. Majunya dunia industri yang sebagian tidak mempedulikan dampak terhadap lingkungan, pembangunan kota-kota yang menyebabkan "efek rumah kaca", pembalakan hutan yang gila-gilaan dan sulit dibasmi karena dilindungi oknum-oknum aparat, dsb. 

Tapi sebagian kasus bajir adalah akibat langsung dari perilaku kita yang buang sampah tidak pada tempatnya, sampe-sampe ada kasur dan sampah berukuran gede yang nyangkut di pintu air Manggarai, mendirikan bangunan di atas saluran air, mendirikan bangunan di bantaran sungai, malas membersihkan selokan air di depan rumah atau di lingkungan sekitar rumah, dsb. 

Soal bangunan di bantaran sungai, demi kepentingan masyarakat yang lebih luas ya mustinya diilangin aja karena jelas pelanggaran.. Bantaran sungai antara lain khan buat penghijauan agar sebagian air bisa meresap jadi volume air yang menuju laut pun berkurang, juga buat memudahkan saat musti bersih-bersih sungai, bisa juga buat tempat rekreasi atau olahraga warga yang murah meriah. 

Asal tahu aja, sampah dari seluruh kali di DKI dalam sehari bisa mencapai 280 ton ! Itu adalah 90 % dari total sampah yang diangkut, sedang yang 10 % adalah sampah alami seperti daun, ranting pohon dsb. Mungkin kita masih menganggap bahwa sungai adalah tong sampah raksasa... :) 

 Benar kata Pak Jokowi, meskipun aparat pemerintah udah kerja keras bersihin sampah termasuk yang di semua saluran air, kalo warga masih buang sampah sembarangan, yaa..percuma... 

 Jadi, mari kita mulai merubah cara pandang kita, bahwa banjir adalah tanggung jawab kita bersama.